Iklan

Redaksi
Selasa, 13 Oktober 2020, 19:03 WIB
Last Updated 2020-10-13T11:03:40Z
NASIONALNEWS

Ekonomi RI Membaik, Ekspor dan Pendapatan Masyarakat Naik

Gubernur BI Perry Warjiyo (int).


KABARTERKINI.ONLINE, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik secara perlahan mulai membaik. 


Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan membaiknya ekonomi ini didorong stimulus fiskal, meningkatnya ekspor hingga naiknya pendapatan masyarakat.


“Perbaikan ekonomi Indonesia tercermin pada kenaikan sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan online, job vacancy, serta pendapatan masyarakat,” ungkap Perry dalam paparan hasil RDG Oktober, dikutip dari Media Kumparan, Selasa (13/10).


Perry menjelaskan, ekspor yang lebih baik dari prakiraan ini ditopang oleh berlanjutnya permintaan global, terutama dari AS dan Tiongkok, untuk beberapa komoditas seperti besi dan baja, pulp dan waste paper, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).


Secara spasial, perbaikan ekspor juga didorong oleh beberapa daerah luar Jawa, seperti Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, dan Sulawesi-Maluku-Papua.


Selain itu, selama periode Agustus-September 2020, belanja Pemerintah tercatat meningkat didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan UMKM.


Menurut Perry, peran positif dari stimulus fiskal dan kenaikan ekspor serta berlanjutnya berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut menjadi penyangga pemulihan ekonomi tengah konsumsi rumah tangga yang masih terbatas.


“Ke depan, pemulihan ekonomi domestik diperkirakan berlanjut dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian global serta meningkatnya realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, dan berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia,” ujar Perry.


Tak hanya secara domestik, BI juga melihat bahwa perbaikan ekonomi terjadi secara global yang dipengaruhi besarnya stimulus fiskal di beberapa negara maju, terutama Amerika Serikat (AS). 


Perbaikan juga didukung oleh pemulihan ekonomi di Tiongkok sebagai dampak dari besarnya stimulus fiskal dan berkurangnya penyebaran COVID-19 di negara tersebut.


Menurut Perry, pemulihan ekonomi global pun mendorong peningkatan beberapa indikator di bulan September 2020, seperti mobilitas masyarakat global, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan Jasa di beberapa negara, serta keyakinan konsumen di AS dan kawasan Eropa. 


Perbaikan ekonomi global tersebut mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia sesuai prakiraan sebelumnya.


“Ke depan, berlanjutnya perbaikan ekonomi global didorong oleh berkurangnya penyebaran COVID-19, meningkatnya mobilitas masyarakat, dan berlanjutnya stimulus kebijakan,” tandasnya. (*)