![]() |
Ilustrasi. (int) |
LINTASNEWS.ONLINE, MALANG -- Kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan kasus kematian pria di Desa Bumirejo, Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang diduga dibunuh anak kandungnya. Tamin (46) ditemukan tewas mengenaskan di kediaman anaknya bernama Adi (25), Selasa (23/3/2021) pagi.
Kades Bumirejo, Sugeng Wicaksono mengatakan sebelum korban ditemukan tewas terdengar suara minta tolong dari lokasi kejadian.
Sekitar pukul 01.00 Selasa, 23 Maret 2021 dini hari ada suara teriakan. Saksi yang mendengar itu bernama Trianto. Kemudian saksi Trianto berinisiatif menghubungi Tamin melalui sambungan posel.
Ternyata telepon tertinggal di rumah istri korban. Diangkat sama istrinya kemudian dijawab jika pak Tamin berada di rumah wetan atau rumah anak tersebut (Adi)
"Saksi mengira suara tersebut berasal dari mulut Adi. Pasalnya, Adi dikenal sering kumat dan meneriakkan suara-suara tidak jelas," katanya
Namun ternyata pada saat ditemukan keesokan harinya ternyata pak Tamin sudah tewas. Berarti yang meminta tolong tadi malam itu pak Tamin bukan si Adi. Ada suara-suara ribut tersebut dikira Adi. Karena Adi sering kambuh
Sugeng bercerita jika Tamin memang sering menghampiri rumah Adi untuk menjenguk dan memastikan kondisi Adi.
Sejak Adi diduga memilki gangguan jiwa, Tamin tidak serumah dengan Adi. Tamin tinggal bersama istrinya di rumah yang tak jauh dari kediaman Adi itu.
Kata Sugeng, Pak Tamin biasanya tiap malam menyambangi Adi. Jam 12 sam 4 pagi. Nah tadi itu kok gak pulang-pulang. Akhirnya ada saksi lewat yang menemukan Pak Tamin bersimbah darah ditemukan di dalam rumah Adi
Bahkan, luka sayatan yang ditemukan di tubuh Tamin menurut Sugeng mengerikan. Luka sayatan ada di wajah, tangan juga. Di kaki juga ada luka seperti terbakar. Di sisi lain, dalang dibalik hilangnya nyawa Tamin secara tragis masih misteri.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara Langi membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat diduga korban pembunuhan tersebut.
Donny akan melakukan langkah-langkah penyelidikan guna menemukan pelaku dalam kasus tersebut. Menangani kasus merupakan hal yang biasa dinamika organisasi.
"Mendengar hal tersebut kami sedang turun ke TKP menindaklanjuti langkah-langkah untuk menemukan siapa pelakunya," ujar Donny yang dikutip dari Media Tribun Timur. (red)