Iklan


 

Redaksi
Senin, 01 Maret 2021, 15:38 WIB
Last Updated 2021-03-01T08:07:50Z
PENDIDIKANREGIONAL

STAI DDI Pangkaneje Mewisuda 71 Alumni di Masa Covid-19

 

Suasana Wisuda STAI DDI Pangkajene.

LINTASNEWS.ONLINE, SIDRAP -- Sekolah Tinggi Agama Islam, (STAI) DDI Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar wisuda angkatan XXII, di Kampus DDI Sidrap (Senin 1 Maret 2021) . 


Ketua Panitia Wisudawan, H Bunyamin Yapid mengatakan Mahasiswa STAI DDI Pangkajene yang ikut di Wisuda itu sebanyak 71 orang.


Sebanyak 71 Mahasiswa yang ikut Wisuda terdiri dari 28 orang dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 11 Orang dari 11 orang dari Hukum Keluarga Islam, 11 orang dari 32 orang dari Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PAUD).


“Semoga semua lulusan STAI DDI Pangkajene memberikan pencerahan ke masyarakat dan membangun daerah bagi alumni khususnya Sidrap,” kata Bunyamin.


Perlu diketahui bahwa prosesi Wisuda sebenarnya akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2021. Namun mengingat kondisi masa pendemi Covid-19 belum berakhir sehingga proses Wisuda ini baru dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketak.


Sementara Ketua STAI DDI Pangkajene, Dr Mansur mengatakan Wisuda ini adalah Wisuda STAI DDI yang ke 22. Itu berarti Keberadaan Kampus STAI DDI dalam Alumni di Kabupaten Sidrap sudah 22 Tahun.


Wisuda yang ke 22 menjadi strategis dalam rangka bagaimana Alumni STAI DDI berkiprah dengan masyarakat sehingga kampus STAI DDI Pangkajene terlihat aktifitasnya mendidik Mahasiswa telah berjalan dengan baik.


Terpisah Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf menghimbau dan mengajak seluruh civitas

akademika untuk mengambil peran dan kontribusi

dalam memikirkan daerah kita, utamanya dalam

menghadapi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang senantiasa menimbulkan dampak

positif maupun dampak negatif.


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi telah membuat manusia semakin pintar, tetapi di lain pihak dapat pula membuatbmanusia kehilangan kepekaan terhadap emosional dan spritual. 


Oleh karena itu penting bagi kita menyamakan presepsi bahwa output dari sebuah proses pendidikan adalah menghasilkan kecerdasan intelegensi, emosional dan spritual. 


"Apabila hal ini dapat kita wujudkan, maka kedepan akan terlahirlah generasi-generasi yang bukan saja berpikir untukbkebutuhan fisik, akan tetapi juga sensitif terhadap pembentukan karakter yang dilandasi ilmu dan keimanan yang kuat," pungkasnya