![]() |
Ketua DPC Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sidrap, Abdul Jabbar |
LINTASNEWS.ONLINE, SIDRAP -- Di era Pandami Covid-19 Generasi milenial adalah generasi yang unggul dan memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor Pertanian.
Keunggulan generasi milenial dengan generasi lain harus terlihat dan mampu meningkatkan tingkat pendidikan dalam mengakses teknologi informasi.
Di Era Pandemi Covid-19, Genarasi Milenial harus mampu mengembangkan sektor pertanian dari hulu hingga hilir. Kemudian pengembangan agribisnis e-commmerce dan pengembangan korporasi petani pada kawasan pertanian.
Ketua DPC Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sidrap, Abdul Jabbar mengatakan aktivasi peran-peran generasi muda sebagai agregator pertanian ini akan sangat bermakna dalam mengurangi dampak negatif dari pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan kemampuan teknis para generasi milenial ke depan.
Selain itu, pelibatan generasi milenial dalam pembangunan pertanian menjadi bagian dari Rencana Strategis Kementerian Pertanian (Renstra Kementan) 2020‒2024.
Melalui strategi peningkatan daya saing dan peningkatan nilai tambah, Kementan mendorong generasi milenial untuk menjadi eksportir komoditas dan produk-produk pertanian.
Selain tercantum dalam Renstra, pelibatan generasi milenial juga tertera dalam program Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
"Kebijakan BPPSDMP dituangkan dalam bentuk program pengembangan petani milenial," ucap Dosen UMS Sidrap ini.
Tujuan program petani milenial kedepan dianggap mampu menjawab "keresahan" generasi milenial, dengan terbukanya lapangan kerja baru di sektor pertanian akan mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan dikalangan generasi muda.
Pada akhirnya, dalam upaya mendorong sektor pertanian atau pangan di era pandemi Covid-19 diperlukan campur tangan generasi muda atau milenial.
"Generasi ini diperlukan untuk menciptakan inovasi di sektor pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan di era pandemi ini," ujarnya.
Disamping itu, lanjut mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI Sidrap ini mengatakan, bahwa anak-anak muda di Sidrap membawa implikasi dan perubahan yang cukup besar dalam penanganan Covid-19.
“Salah satunya sebagai role model untuk agent of change di mana anak muda ikut peran serta dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta melaksanakan vaksinasi,” ungkapnya.
Di samping itu, para pemuda Sidrap juga bisa ikut berperan dalam proses-proses transformasi kesehatan di masa pandemi misalnya melakukan penggalangan dana untuk memperoleh akses yang lebih baik.
Dirinya mengaku bangga dengan peran pemuda Sidrap yang sangat kontributif meski di kondisi yang sangat sulit.
“Walaupun mereka belajar merdeka, tapi mereka masih bisa ikut aktif berperan di dalam kegiatan aktif mengatasi pandemi,” tandasnya. (*)
Reporter : Hasmaruddin