Iklan

Rabu, 07 Juni 2023, 11:18 WIB
Last Updated 2023-06-15T06:00:58Z
OPINIPENDIDIKAN

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir ( SPPKB ) 

• pengertian SPPKB 

Sppkb  merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa . Strategi pembelajaran ini sering di identikkan dengan kemampuan berfikir kritis ( critical thinking) . Kemampuan berfikir kritis ini merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa pada abad ke-21 . Di dalam keterampilan abad ke-21 ada yang dinamakan dengan 4c. 4c yaitu creativity, collaboration, communication dan critical thinking. 

Banyak definisi berbagai ahli mengenal critical thinking ini , salah satunya yang dinyatakan oleh Sambel yaitu , Kemampuan berfikir kritis merupakan sebuah proses, dimana proses berdikir ini bermuara pada tujuan akhir yang membuat kesimpulan atau keputusan yang masuk akal tentang apa yang dipelajari dan tindakan apa yang akan dilakukan .

Berfikir kritis ini bukan hanya sekedar mencari jawaban akan tetapi yang lebih utama adalah mempertanyakan jawaban , fakta ataupun informasi yang ada , sehingga siswa bisa menemukan alternatif solusi yang terbaik . 

• Hakekat dasar SPPKB 

1. Tujuan yang dicapai bukan hanya siswa mengusai sejumlah materi pelajaran, tetapi siswa harus bisa memberikan gagasan atau ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. 

2. Fakta fakta yang ditelaah merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir . 

3. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah dengan taraf perkembangan anak. 

• Landasan Filosofis SPPKB

1. Aliran Konstruktifisme
Aliran konstruktifisme terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap objek tersebut ikut andil. 

2. Aliran Kognitif 
Belajar merupakan suqtu proses peristiwa mental bukan peristiwa behavioral, yang artinya proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respon, adapun akibat adanya interaksi antara dengan respon siswa mempunyai pengalaman baru yang menyebabkan mereka mengadakan tingkah laku dengan cara yang baru. Sehingga perilaku manusia tidak semata-mata hanya gerakan fisik tetapi yang terpenting adalah faktor pendorong perilaku tersebut. 

• Landasan Psikologis SPPKB

Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif, belajar pada hakekatnya merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral. Sebagai peristiwa mental perilaku manusia tidak hanya merupakan gerakan fisik saja, akan tetapi yang lebih penting adalah adanya faktor pendorong yang menggerakkan fisik itu. Jean Piaget menyatakan : "Children have a built in desire to learn".

• Hakekat Kemampuan Berfikir SPPKB

Kemampuan berpikir memerlukan kemampuan mengingat dan memahami. Oleh sebab itu, kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Artinya, belum tentu seseorang memiliki kemampuan mengingat, kemampuan memahami, dan kemampuan juga dalam berpikir. Sebaliknya, kemampuan berpikir seseorang sudah pasti diikuti oleh kemampuan mengingat dan memahami.

• Karakteristik SPPKB

1. SPPKB tidak hanya menuntut siswa untuk mendengar dan mencatat, tetapi juga menuntut siswa untuk berfikir. 
2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus. 
3. SPPKB menyandarkan pada dua sisi yaitu sisi proses dan hasil belajar.
 
• PERBEDAAN SPPKB DAN PELAJARAN KONVENSIONAL

1. Pada SPPKB,Peserta didik sebagai subjek Belajar. Sedangkan, pada konvensional peserta didik sebagai objek. 
2. Pada SPPKB, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata, melalui pengalaman dan penggalian siswa. Sedangkan, pada konvensional pembelajaran bersifat teoritis. 
3. Pada SPPKB, perilaku dibangun atas kesadaran sendiri. Sedangkan, pada konvensional perilaku dibangun atas proses kebiasaan. 
4. Pada SPPKB, Kemampuan didasarkan atas penggalian dan pengalaman. Sedangkan, pada konvensional kemampuan di peroleh dari latihan latihan. 
5. Pada SPPKB, tujuan akhir dari proses pembelajaran adalah kemampuan berfikir melalui proses menghubungkan antara pengalaman dan kenyataan. Sedangkan, pada konvensional tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran.


Oleh : Asriani , Lisa ameliah dan Ahmad Farhan. Mahasiswa IAI DDI Pangkajene Sidenreng Rappang.